Kita harus mengakui dan menghargai banyak Prajurit di luar sana yang benar-benar berdedikasi dalam pengabdiannya kepada negara, Masyarakat dan tugas tanggung jawabnya. Salah satunya bernama SERMA Rizal Mabuia. Beliau lahir di Suwawa, Gorontalo 12 desember tahun 1975.
"Kebosanan menjadi Prajurit sering dialami Pa Rizal karena Rutinitas keseharian. Namun karena dengan tekad dan Semangat bahwa ini pekerjaaan kita dan tanggung jawab menghidupkan kepada keluarga kita. Maka semua hal-hal yang membosankan berubah arah menjadi lebih baik"
Kata komandan rizal Bagi Prajurit yang Bujangan atau belum menikah Untuk menghilangkan kebosanan adalah :
"Pertama dengan cara Pintar mengelola manajemen pendapatan keuangan kita jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang sehingga kita bisa betah dan bertahan terhadap pekerjaan. Yang Kedua Selalu bersyukur apa yang sudah kita miliki dan jangan terlalu berharap terlalu besar namun yang ada ini kita manajemen dengan baik sehingga kita lebih enjoy menjalankan tugas kita Sehari-hari.
All Pengabdian Bapak Rizal Kepada masyarakatKetika pertama kali menjadi tentara beliau mengakui sebagai manusia biasa sangat kaget berubah dari sipil menjadi militer karena banyak aturan yang harus dilalui dan dikerjakan. Namun dengan berjalannya waktu maka pikiran kita semakin dewasa, semakin memahami tugas kita sehingga kita bisa menekuni pekerjaan ini dengan baik.
Dedikasinya dalam pengabdian kepada negara yang pernah di lakukan untuk tugas negara adalah pengalaman yang tersulit menurut Serma Rizal pada saat penugasan di Timur-Timur Bagaimana kita bisa merebut hati rakyat , bisa simpati kepada kita sehingga mereka mau setia dengan Negara Kesatuan Republik indonesia.
Dedikasinya dalam pengabdiannya pada masyarakat yang pernah dilaksanakan pada waktu Pembuatan jembatan gantung di daerah Pinogu pada bulan suci Ramadhan . Beliau memimpin dibantu bersama 80 orang masyarakat pinogu tanpa dibayar dan tetap menjalankan ibadah puasa mengangkut memikul Labrang atau Sling jembatan yang jumlahnya banyak dengan Ukuran setiap perbuah labrang panjang 100 meter dan tebal 3 inchi dari desa tulabolo sampai ke titik pembangunan jembatan di pinogu dengan jarak 26 km . Banyak suka dan duka yang dialami Pa rizal bersama masyarakat, ada masyarakat yang cedera, cape,ada yang mau menyerah tapi Alhamdulilah berkat semangat kebersamaan , kesinggapan masyarakat dan pemberian motivasi terus-menerus oleh Komandan Rizal kepada masyarakat yang Memikul akhirnya labrang atau Sling jembatan sampai tujuan dan sampai sekarang jembatan gantung sudah digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan mata pencahariannya.
Menutup Pembicaraan saya dengan Serma Rizal Mabuia ada perkataaan beliau kepada saya yang membuat saya berkesan terhadap Profesi menjadi Prajurit.
Beliau Berkata " Walau fasilitas dan gaji kita pas2an Kita mesti bertahan dan mementingkan dinas karena kalu kita sudah berbuat baik pada negara ini Allah pasti menyediakan rejeki pada Kita".